Ayat Kursi Menjelang Tidur

Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," gertak Abu Hurairah.

Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek : "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."

Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin? Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru.

Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?"

Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahwa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahwa ia kasihan kepada pencuri itu, lalu dilepaskannya.

"Bohong dia," kata Nabi : "Pada hala nanti malam ia akan datang lagi."

Kerana Rasulullah S.A.W berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan. Dan benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kemarin. Dan kali ini ia pun tertangkap.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," ancam Abu Hurairah, sama seperti kemarin.

Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."

Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan.

Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau pun bertanya seperti kelmarin. Dan setelah mendapat jawapan yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."

Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-geri disekelilingnya sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti diperkatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kemarin itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah S.A.W ? Kenapa mahu saja ia ditipu olehnya ? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan kuberikan ampun."

Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri longgokan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-geriknya.

"Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau kembali juga.

"Lepaskan saya" pencuri itu memohon.

Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat difahami, bahwa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

"Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi."

Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.

Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah S.A.W untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.

"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya.

"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah.

"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.

Katanya "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."

Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi S.A.W berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi S.A.W bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang ertemu denganmu tiap malam itu?"

"Entahlah." Jawab Abu Hurairah.

"Itulah syaitan."

sumber : 1001 KisahTeladan.hlp by Heksa

Ayat Kursi Menjelang Tidur

Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," gertak Abu Hurairah.

Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek : "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."

Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin? Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru.

Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?"

Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahwa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahwa ia kasihan kepada pencuri itu, lalu dilepaskannya.

"Bohong dia," kata Nabi : "Pada hala nanti malam ia akan datang lagi."

Kerana Rasulullah S.A.W berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan. Dan benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kemarin. Dan kali ini ia pun tertangkap.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," ancam Abu Hurairah, sama seperti kemarin.

Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."

Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan.

Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau pun bertanya seperti kelmarin. Dan setelah mendapat jawapan yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."

Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-geri disekelilingnya sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti diperkatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kemarin itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah S.A.W ? Kenapa mahu saja ia ditipu olehnya ? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan kuberikan ampun."

Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri longgokan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-geriknya.

"Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau kembali juga.

"Lepaskan saya" pencuri itu memohon.

Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat difahami, bahwa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

"Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi."

Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.

Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah S.A.W untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.

"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya.

"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah.

"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.

Katanya "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."

Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi S.A.W berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi S.A.W bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang ertemu denganmu tiap malam itu?"

"Entahlah." Jawab Abu Hurairah.

"Itulah syaitan."

sumber : 1001 KisahTeladan.hlp by Heksa

Al-Quran Sebagai Pembela

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."

Telah bersabda Rasulullah S.A.W :
Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya. Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, "Kenalkah kamu kepadaku?"

Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"

Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."

Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?"

Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.

Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?"

Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

sumber : File 1001 KisahTeladan by Heksa

Hifdzul Qur'an

Menghafal Al Qur’an harus di yakini sebagai suatu bagian dari perjalanan pembinaan akidah bagi orang yang beriman, sehingga akidah yang belum sampai standar yang diinginkan tidak akan mampu melihat realitas hifdzul Qur’an sebagai tuntutan perkembangan akidahnya. Hal inilah yang menyebabkan pandangan orang tentang hifzhul Qur’an suatu hal yang tidah menarik, sulit, beban yang berat dan lain sebagainya dari pandangan yang kurang pas.

Akidah yang sudah baik, akan berdampak kepada pemahaman ibadah kepada Allah yang sempurna. Maka lahirlah bermacam upaya untuk lebih dekat kepada Allah dengan mengikuti semua petunjuk Allah dan RosulNya. Dalam proses ini manusia pasti akan bertemu dengan suatu sarana ibadah berupa Al Qur’an. Mutlak dan pasti inilah yang terjadi dalam proses peningkatan ibadah.

Mengapa demikian? karena Al Qur’an akan menyediakan bentuk komunikasi aktif dengan Allah. Dari Al Qur’an manusia akan merasa dipanggil, ditegur, diancam, diiming-iming oleh Robbnya. Maka yang pertama terjadi adalah kesadaran bertilawah, semakin bertambah keimanan, lahirlah kesadaran menghafal, semakin bertambah keimanan lahirlah kesadaran untuk berinteraksi dengan Al Qur’an dengan semua bentuk yang telah di lakukan oleh Rasulullah SAW. Oleh karena itu Hifzhul Qur’an tidak akan ada dalam hati kita, tanpa semangat iman dan ibadah kepada Allah. Bina dan tingkatkan keimanan niscaya hati kita akan kehausan dengan Al Qur’an dari semua sisinya.

Realita diatas telah di buktikan oleh generasi sahabat dan salaf shalih hasil binaan Rosulullah SAW. Kebutuhan mereka terhadap Al Qur’an seperti butuhnya kita terhadap makanan dan minum, bahkan lebih dari itu dari kalangan sahabat, terkenal nama - nama seperti Abdullah bin Mas’ud, Salim Maulana Abi Hudzifah, Mu’adz bin Jabal dan Ubay bin Ka’b. Dari kalangan shohabiyat, terkenal nama-nama seperti Ummu Warogoh (Asy Syahidah), Hafshoh binti Umar, Aisyah, Khoulah bin Tsa’labah dan lain sebagainnya.

Pengertian Hifzhul Quran

Hifzhul Qur’an adalah akar dari kata hafadzo artinya menjaga, orang yang menjaga hukum Allah agar senantiasa terlaksana dalam dirinya disebut Hafizh li dinillah ( QS 9 : 112) Makna seperti ini juga diungkapkan dalam hadist yang terkenal dari Ibnu Abbas (lihat Arbain An Nawawiyah). Hafazho juga bermakna kemampuan mengingat maklumat dalam otak. Dalam ilmu hadis orang yang memiliki hafalan ribuan hadist, diistilahkan Al Hafizh.

Dari pendekatan makna bahasa diatas, maka pengertian menghafal harus memiliki dua makna diatas. Jadi hifzhul Qur’an adalah upaya untuk menghafal ayat-ayat Qur’an sampai tertanam dalam ingatan dan siap menjaganya agar tidak hilang dari ingatan. Maka bukanlah hifzhul Qur’an upaya menghafal yang tidak kokoh dalam ingatan dan tidak dilakukan muroja’ah (pengulangan).

Hukum dan urgensi Hifzhul Quran

Para ulama sepakat bahwa menghafal Qur’an hukumnya fardlu kifayah, kewajiban yang cukup dilakukan oleh sebagian umat, namun harus tetap memperhatikan makna kifyah (cukup) itu sendiri. Artinya kalau jumlah umat islam di Indonesia dua ratus juta, cukupkah jika jumlah penghafal Qur’an seribu dua ribu orang saja?

Urgensi hifzhul Qur’an kembali kepada keharusan penegakan Islam itu sendiri. Dengan hifzhul Qur’an proses sosialisasi hukum Allah akan lebih cepat terjadi dalam kehidupan umat, baik tilawahnya maupun isinya. Hifzhul Qur’an juga menjadi penompang tegaknya sarana ibadah yang paling vital dalam islam yakni sholat, tanpa hifzhul Qur’an tidak akan terjadi peningkatan kualitas sholat yang mendekati suri tauladan Rosulullah saw.

Keutamaan hifzhul Qur’an
- Jaminan mendapat Al Khoir ( kebaikan dan keunggulan) dari Rosulullah saw
- Terbentuknya pribadi yang memiliki jiwa yang hidup
- Jaminan Jannah dari Rosulullah saw
- Peluang yang luas untuk meningkatkan kualitas sholat
- Penghargaan mahkota Allah pada hari kiamat
- Kenikmatan dunia dan akhirat yang tidak tertandingi

Kiat dan proses hifzhul Qur’an

Tumbuh kecintaan tilawah Qur’an yang tinggi. Indikasi kecintaan dapat terlihat dalam keistiqomahan kita dalam tilawah Al Qur’an

Tingkatkan amal sholih, agar diri kita lebih akrab dengan Allah dan KalamNya
Berdoalah sebanyak - banyaknya agar mendapat kemudahan dari Allah
Mulailah menghafal dengan memahami ayat – ayatnya
Tentukan batas standar yang cocok bagai kuantitas hafalan anda
Lakukan proses hifzhul Qur’an dengan rutin walau sedikit
Pahami bahwa murojaah adalah keharusan dalam menghafal


Penulis: Mufidah


alhikmah.com [8.03.2004]



kritik dan saran ke key_key@rikpamail atau jampang@cicadas

Adab - Adab Membaca Al Qur'an

Dalam kita membaca Al qur'an di perintahkan untuk menerapkan suatu adab atau tata krama atau sopan santun dalan bertilawah tersebut.
berikut adalah adab - dalam bertilawah al qur'an.
1.Membaca dengan penuh rasa hormat,ada wudhu ,dan duduk menghadap qiblat.
2.Tidak membacanya terlalu cepat,tetapi di baca dengan tajwid dan tartil.
3.Berusaha menangis,walaupun terpaksa berpura-pura menangis.
4.Memenuhi hak ayat-ayat adzab dan rahmat.
5.Jika di khawatirkan akan menimbulkan riya' atau mengganggu orang lain,sebaiknya membacanya dengan suara pelan.Jika tidak,sebaiknya membaca dengan suara keras.
6.Bacalah dengan suara yang merdu,karena banyak hadits yang menerangkanya supaya kita membaca Al Qur'an dengan suara yang merdu.

7.Mengagungkan Al Qur'an di dalam hati sebagai kalam yang tertinggi.
8.Memasukkan keagungan Allah swt dan kebesaran-Nya karena Al Qur'an adalah kalamNya.
9.Menjauhkan rasa bimbang dan ragu dari hati kita.
10.Membaca dengan merenungkan makna setiap ayat dengan penuh kenikmatan.
11.Hati kita mengikuti ayat-ayat yang kita baca.Misalnya,apabila kita membaca ayat-ayat rahmat,hendaknya hati kita merasa gembira dan senang.Sebaliknya ketika membaca ayat -ayat adzab,hati kita hendaknya merasa takut.
12.Telinga benar-benar ditawajuhkan seolah-olah Allah sendiri sedang berbicara dengan kita dan kita sedang mendengarkannya.

Himmah Dalam mengkhatamkan Al Qur'an

Bismillahirrohmanirrohim

Himmah atau semangat haruslah senantiasa kita bina dan pupuk agar ambisi tersebut tidak layu lantas mati.baik ambisi atau semangat dalam membaca Al Qur'an yang mana setiap dari huruf Al Qur'an yang kita baca akan di balas dengan hasanah dari Allah, sebagai mana dalam hadits :
Dari Ibnu Mas'ud r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah,maka baginya satu hasanah(kebaikan). Dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh kali lipatnya.Aku tidak mengatakan bahwa alif laam miim satu huruf,tetapi alif satu huruf,lam satu huruf, dan mim satu huruf.''(HR Tirmidzi,shohih ghorib).
Shobat... Rasulullah dan para sahabat pada seluruh malamnya sering sibuk dengan tilawah Al Qur'an.Diriwayatkan bahwa Utsman r.a. kadangkala menghatamkan seluruh Al Qur'an hanya dalam satu rakaat sholat witir.Dan Abdullah bin Zubair r.huma sering menghatamkan Al Qur'an dalam satu malam. Sa'id bin jubair rah.a. menghatamkan Al Qur'an dalam dua rakaat shalat di dalam ka'bah.Tsabit banani rah.a. sering menghatamkan Al Qur'an dalam sehari semalam.Abu Hurrah juga sering melakukannya.Abu Syaikh Hana'i rah.a. berkata '' Aku dapat menghatamkan dua Al Qur'an dalam semalam di tambah sepuluh juz,bahkan jika aku mau,aku dapat menghatamkan tiga Al Qur'an.''
Shobat....betapa besar himmah mereka dalam membaca Al Qur'an,hari hari mereka penuh dengan kesibukan membaca Al Qur'an,pagi ,siang,malam,mereka sibuk dengan Al Qur'an.mari coba kita bercermin pada mereka.kita bandingkan himmah kita dalam membaca Al Qur'an dengan himmah mereka,sudah sebesar apa himmah kita dalam bertilawah Al Qur'an...???
Para ahli sejarah menyebutkan bahwa imam Hanifah rah.a. pernah menghatamkan Al Qur'an 61 kali dalam sebulan,yaitu satu kali pada siang hari,satu kali pada malam hari,dan satu kali pada shalat tarawih.
Imam Nawawi rah.a. menulis dalam kitab Al Adzkar bahwa orang yang biasa mengkhatamkan Al Qur'an paling banyak dalam sehari semalam adalah Ibnu Khatib rah.a..Ia selalu mengkhatamkan Al Qur'an delapan kali dalam sehari semalam.
Mansur bin Zadzan rah.a. biasanya juga mengkhatamkan satu Al Qur'an di dalam shalat dhuha dan satu lagi antara zhuhur dan ashar,dan selalu menghabiskan waktu malamnya dengan shalat nafil.Begitu lamanya ia menangis sehingga ujung sorbannya basah oleh air mata.
Semoga Allah memberi taufiq kepada kita sebagai mana mereka dalam bertilawah Al Qur'an. Amiin


referensi :
- fadhilah Al Qur'an,M,Zakaria.

40 Hadits {bag 02}

21.Dari Abu Dzar r.a.,ia berkata, ''Ya Rasulullah,wasiatilah saya.'' Beliau bersabda, ''Bertaqwalah kepada Allah,sesungguhnya takwa adalah pangkal dari semua urusan .'' Saya berkata , ''Ya Rasulullah,tambahkan lagi nasihat untuk saya.'' Beliau bersabda, ''Bacalah Al Qur'an,karna ia adalah nur bagimu di bumi dan simpanan bagimu di langit.'' (HR Ibnu Hibban)

22.Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw bersabda, ''Tidak berkumpul suatu kaum dalam satu rumah dari rumah-rumah Allah,mereka membaca kitab Allah,saling mengajarkannya sesama mereka,kecuali di turunkan kepada mereka sakinah,rahmat menyirami mereka,para malaikat akan mengerumuni mereka,dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di kalangan malaikat yang ada di sisiNya,'' (HR Muslim,Abu Dawud)

23.Dari Abu Dzar r.a., Rasulullah saw.bersabda, ''Sesungguhnya kalian tidak akan kembali kepada Allah dengan membawa sesuatu yang lebih utama selain membawa apa yang keluar dariNya,yakni Al Qur'an.'' (HR Hakim,Abu Dawud)

24.Dari Anas r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Sesungguhnya Allah memiliki keluarga di antara manusia.'' Para Sahabat r.hum bertanya, ''Siapakah mereka ya Rasulullah?'' Sabda beliau, ''Ahli Al Qur'an,mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang istimewaNya.'' (Nasa'i,Ibnu Majah,Hakim,Ahmad)

25.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Allah tidak pernah mendengar apapun dengan perhatian sebagaimana Dia mendengarkan seorang Nabi yang melagukan Al Qur'an.'' (HR Bukhori,Muslim)

26.Dari Fudholah bin Ubaid r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Allah lebih memperhatikan para pembaca AlQur'an dari pada seorang tuan yang mendengarkan nyanyian hamba wanitanya,'' (HR Ibnu Majah,Ibnu Hibban,Hakim)

27.Dari Ubaidah Al-Mulaiki r.a., Rasulullah saw. ''Wahai Ahli Al Qur'an jangan jadikan Al Qur'an sebagai bantal,dan bacalah dengan sungguh-sungguh pada siang dan malam,sebarkanlah ia,dan bacalah ia dengan suara yang merdu.Renungkanlah isinya agar kamu beruntung,dan janganlah kamu meminta di segerakan upahnya (di dunia),karna sesungguhnya ia memiliki ganjaran (di akherat).'' (HR Baihaqi)

28.Dari watsilah r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Aku diberi Sab'at(Thiwal) sebagai ganti Taurat,dan Mi-'in sebagai ganti Zabur,dan Matsani sebagai ganti Injil,dan Mufashshal sebagai anugrah istimewa bagiku.'' (HR Ahmad)

29.Dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a., ia berkata, ''Pernah pada suatu ketika aku duduk dengan sekumpulan muhajirin yang lemah.Dan sungguh,sebagian mereka menutupi dirinya dengan sebagian yang lainnya agar tidak terlihat auratnya,sedang seorang Qori' membacakan (Al Qur'an) kepada kami.Tiba-tiba datanglah Rasulullah saw,lalu berdiri diantara kami.Ketika Rasulullah berdiri,Qori' itu pun diam,beliau memberi salam dan bersabda, ''Apa yang sedang kamu lakukan?'' Kami menjawab, ''Kami sedang mendengarkan bacaan kitab Allah.'' Beliau bersabda, ''Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan sebagian umatku orang-orang yang aku diperintah agar bersabar bersama mereka.'' Abu Said r.a. berkata, ''Kemudian beliau duduk di tengah mengatur kami ,Beliau mengisaratkan dengan tangannya agar kami melingkar,dan wajah kami tertuju kepadanya.Beliau bersabda. ''Bergembiralah ,wahai muhajirin yang miskin(kalian akan mendapatkan)cahaya yang sempurna pada hari kiamat.Kalian akan masuk surga setengah hari lebih dulu dari pada orang-orang kaya,sedang setengah hari (akherat) sama dengan lima ratus tahun.'' (Abu Dawud).

30.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Barang siapa mendengar satu ayat dari kitab Allah,maka akan di tulis baginya satu kebaikan yang di gandakan.Dan barang siapa membacanya,maka baginya nur pada hari kiamat.(HR Ahmad)

31.Dari Uqbah bin Amir r.a.,Rasulullah saw bersabda, ''Orang yang membaca Al Qur'an dengan suara keras adalah seperti orang yang bersedekah terang-terangan,dan orang yang membaca Al Qur'an dengan suara perlahan adalah seperti orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi.'' (HR Tirmidzi,Abu Daud,Nasa'i,dan Hakim)

32.Dari Jabir r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Al Qur'an adalah pemberi syafaat yang syafaatnya di terima,dan sebagai penuntut yang tuntutannya di benarkan.Barangsiapa menjadikan Al Quran di depannya,maka ia akan menuntunnya ke surga dan barangsiapa menjadikan Al Qur'an di belakangnya,maka ia akan mencampakkannya ke dalam neraka.'' (HR Ibnu Hibban,Hakim)

33.Dari Abdullah bin Amr r,huma, Rasulullah saw. bersabda, ''Puasa dan Al Qur'an akan memberi syafaat kepada hamba yang mengerjakannya.Puasa akan berkata, 'Wahai Rabbku, aku telah menghalanginya dari makan dan minum pada siang hari, maka terimalah syafaatku untuknya.' Al Qur'an berkata, 'Wahai Rabbku,aku telah menghalanginya tidur pada malam hari,terimalah syafaatku untuknya.Maka kedua syafaat tersebut di terima.'' (HR Ahmad,Thabrani,Ibnu Abi Dunya)

34.Dari sa'id bin sulaim rah.a. secara mursal, Rasulullah saw. bersabda, ''Tidak ada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari kiamat dari pada Al Qur'an,bukan Nabi,bukan malaikat,dan bukan pula yang lain.'' (HR Abdul Malik bin Habib,dalam syarah Ihya)

35.Dari Abdullah bin Amr r.huma, Rasulullah saw. bersabda, ''Barangsiapa membaca Al Qur'an, maka ia telah menyimpan ilmu kenabian diantara kedua lambungnya,sekalipun wahyu tidak diturunkan kepadanya. Tidak pantas bagi hafizh Al Qur'an memarahi seorang pemarah dan bertindak bodoh terhadap orang bodoh,sedang Al Qur'an berada dalam dadanya.'' (HR Hakim)

36.Dari Ibnu Umar r.huma, Rasulullah saw. bersabda, ''Tiga orang yang tidak takut pada hari yang penuh dengan ketakutan dan mereka tidak akan di hisab,mereka berada di atas tumpukan kasturi hingga selesai hisab terhadap semua manusia : (1) Pembaca Al Qur'an semata-mata karena Allah,kemudian ia mengimami suatu kaum dan mereka menyukainya. (2) Da'i yang mengajak shalat semata-mata karena Allah swt. (3) Orang yang menjaga hubungan baik antara dirinya dengan tuannya,,juga dengan bawahannya.'' (HR Thabrani)

37.Dari Abu Dzar r.a., Rasulullah saw. bersabda. ''Wahai Abu Dzar,sungguh kamu pergi pada pagi hari lalu mempelajari satu ayat dari kitabullah itu lebih baik bagimu dari pada kamu shalat seratus rakaat.Dan sesungguhnya kamu pergi pada pagi hari dan mempelajari satu bab dari ilmu,baik diamalkan atau tidak,itu lebih baik dari pada shalat seribu rakaat.'' (HR Ibnu Majah)

38.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda. ''Barang siapa membaca sepuluh ayat pada malam hari,maka ia tidak akan di tulis sebagai orang yang lalai.'' (HR Hakim,Shahih meurut syarat muslim)

39.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda. ''Barang siapa menjaga shalat fardhu,maka tidak akan digolongkan sebagai orang yang lalai.Dan barang siapa membaca seratus ayat pada malam hari,maka ia akan di catat sebagai orang yang taat.'' (HR Ibnu Khuzaimah,Al Hakim shahih menurut syarat Bukhori Muslim)

40.Dari Ibnu Abbas r.huma, ketika jibril a.s. turun pada Rasulullah saw., Jibril mengabarkan kepada nabi saw. bahwa akan terjadi banyak fitnah.Beliau bertanya, ''Apakah jalan keluar darinya,wahai Jibril?'' Jawab Jibril,''Kitabullah.'' (HR Razin - Ar Rahmatul Muhdah)

40 Hadits {bag 01}

1.Dari Utsman r.a., Rasulullah saw.bersabda, '' Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.'' (Bukhari,Abu Daud,Tirmidzi,Nasa'i,Ibnu Majah)

2.Dari Abu Sa'id r.a., bersabda Rasulullah saw., ''Rabb Tabaraka wa Ta'ala berfirman, 'Barangsiapa di sibukkan dengan Al-Qur'an dari pada berdzikir dan berdoa kepada-Ku,niscaya Aku beri ia sesuatu yang terbaik yang Aku berikan kepada orang yang meminta kepada-Ku. Dan keutamaan kalamullah terhadap kalam lainnya seperti keutamaan Allah terhadap makhluk-Nya.'' (Tirmidzi,Darami,Baihaqi)

3.Dari Uqbah bin 'Amir r.a., ia berkata, ''Rasulullah saw. keluar dan menemui kami di Shuffah.Beliau bersabda,'Siapakah diantara kalian yang suka setiap pagi pergi ke pasar Buthan atau Aqiq,kemudian pulang membawa dua ekor unta betina yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturrahim?' Maka kami menjawab, 'Ya Rasulullah,setiap kami menyukainya.' Sabda Beliau, 'Mengapa salah seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke masjid lalu belajar atau membaca dua ayat Al-Qur'an,(padahal) itu lebih baik baginya dari pada dua ekor unta betina,tiga ayat lebih baik dari pada tiga ekor unta betina,empat ayat lebih baik dari pada empat ekor unta betina dan seterusnya,sejumlah ayat yang dibaca mendapat sejumlah unta yang sama.'' (Muslim,Abu Daud).

4.Dari Aisyah r.ha.,Rasulullah saw. bersabda, ''Orang yang ahli dalam Al-Qur'an akan bersama para malaikat pencatat yang mulia lagi benar.Dan orang yang terbata-bata membaca Al-Qur'an serta bersusah payah (mempelajari),maka baginya pahala dua kali.'' (Bukhari,Muslim,Abu Daud).

5.Dari Abu Musa r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur'an seperti jeruk manis,baunya harum,rasanya enak.Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an seperti kurma,tidak harum tapi rasanya manis.Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur'an seperti bunga yang harum,baunya harum namun rasanya pahit.Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an seperti buah pare,tidak berbau dan rasanya pahit.'' (Bukhari,Muslim,Nasa'i,Tir
midzi).

7.Dari Ibnu Umar r.huma, Rasulullah saw. bersabda, ''Tidak di benarkan hasad (iri hati),kecuali terhadap dua orang : Seseorang yang dikaruniai oleh Allah (kemampuan menghafal/membacanya) Al-Qur'an,lalu ia membacanya pada malam dan siang hari.Dan seseorang yang di karuniai harta oleh Allah,lalu ia menginfakkannya malam dan siang hari.'' (Bukhari,Muslim,Tirmidzi,Nasa'i).

7.Dari Umar bin Khaththab r.a.,Rasulullah saw. bersabda, '' Sesungguhnya Allah mengangkat derajat beberapa kaum dengan Al-Qur'an ini dan merendahkan yang lainnya dengan lainnya pula.'' (Muslim).

8.Dari Abdurrahman r.a.,dari Nabi saw., ''Tiga hal yang akan berada di bawah 'Arsy Ilahi pada hari kiamat: (1) Al-Qur'an yang akan membela hamba Allah.Ia memiliki zhahir dan batin. (2) Amanah, (3) Silaturrahim yang akan berseru,''Ingat, siapa yang menghubungkan aku,Allah swt. akan menghubunginya.Dan siapa yang memutuskanku,Allah akan memutuskannya.'' (Dari Syarhussunnah)

9.Dari Abdullah bin Amr r.huma,Rasulullah saw. bersabda, ''Akan dikatakan kepada ahli Al-Qur'an (pada hari Kiamat), 'Bacalah dan terus naik,bacalah dengan tartil seperti kamu membacanya ketika di dunia. Sesungguhnya tempatmu adalah di akhir ayat yang kamu baca.'' (Ahmad,Tirmidzi,Abu Daud,Nasa'i,Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).

10.Dari Ibnu Mas'ud r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah,maka baginya satu hasanah(kebaikan). Dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh kali lipatnya.Aku tidak mengatakan bahwa alif laam miim satu huruf,tetapi alif satu huruf,lam satu huruf, dan mim satu huruf.''(Tirmidzi).

11.Dari Mu'adz Al-Juhanni r.a.,Rasulullah saw. bersabda, ''Barang siapa membaca Al-Qur'an dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya,maka kedua orang tuanya akan di kenakan mahkota pada hari kiamat yang cahayanya melebihi cahaya matahari seandainya ada di dalam rumah-rumah kalian di dunia ini,maka bagaimanakah perkiraanmu mengenai orang yang mengamalkannya???'' (Ahmad,Abu Daud - At-Targhib)

12.Dari Uqbah bin Amir r.a., ia berkata, ''Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ''Seandainya Al-Qur'an diletakkan dalam kulit,lalu kulit itu di campakkan ke dalam api,niscaya ia tidak akan terbakar.'' (HR Daromi)

13.Dari Ali Karomallahu wajhahu, Rasulullah saw. bersabda, ''Barang siapa membaca Al-Qur'an dan menghafalnya,dan menghalalkan apa yang di halalkannya dan mengharamkan apa yang di haramkannya,maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga dan menjaminnya untuk memberi syafaat bagi sepuluh orang keluarganya yang wajib masuk neraka.'' (HR Ahmad,Tirmidzi)

14.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Belajarlah Al Qur'an dan bacalah ia.Sesungguhnya perumpamaan Al Qur'an bagi orang yang mempelajarinya,lalu membacanya dan mengamalkannya adalah seperti sebuah kantong terbuka yang penuh dengan kasturi,baunya semerbak menyebar keseluruh tempat.Dan perumpamaan orang yang belajar Al Qur'an tetapi tidur,sedang Al Qur'an berada di hatinya,adalah seperti kantong penuh kasturi yang mulutnya tertutup.'' (HR Tirmidzi,Nasa'i,Ibnu Majah,Ibnu Hibban)

15.Dari Ibnu Abbas r.huma,Rasulullah saw. bersabda, ''Sesungguhnya orang yang di dalam hatinya tidak ada sedikit pun dari Al Qur'an adalah seperti rumah yang kosong.'' (HR Tirmidzi)

16.Dari Aisyah r.ha., bahwa Nabi saw. bersabda, ''Bacaan Al Qur'an di dalam sholat lebih baik daripada bacaan Al Qur'an di luar sholat.Bacaan Al Qur'an di luar sholat lebih baik dari pada membaca tasbih dan takbir.Membaca tasbih lebih baik dari pada sedekah.Sedekah lebih baik daripada puasa.Dan puasa adalah perisai dari api neraka.'' (HR Baihaqi)

17.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Sukakah seseorang diantara kalian,jika pulang ke rumahnya mendapatkan tiga ekor unta betina yang bunting lagi gemuk?'' Kami menjawab, ''Tentu.'' Beliau bersabda,''Tiga ayat Al Qur'an yang di baca oleh seseorang di antara kalian di dalam sholatnya lebih baik baginya dari pada tiga ekor unta yang bunting dan gemuk.'' (HR Muslim)

18.Dari Utsman bin Abdullah bin Aus Ats-Tsaqofi,dari kakeknya r.a.,Rasulullah saw. bersabda,''Bacaan Al-Qur'an seseorang tanpa melihat mushaf adalah seribu derajad dan bacaannya dengan melihat mushaf akan dilipatkan sampai dua ribu derajat.'' (HR Baihaqi)

19.Dari Ibnu Umar r.huma,Rasulullah saw. bersabda, ''Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi berkarat jika terkena air.'' Tanya sahabat, ''Ya Rasulullah,apakah pembersihnya?'' Sabda beliau, ''Banyak mengingat maut dan membaca Al Qur'an.'' (HR Baihaqi)

20.Dari Aisyah r.ha., Rasulullah saw. bersabda, ''Sesungguhnya kebanggaan bagi umatku dan kemuliaannya adalah Al-Qur'an.'' (HR Abu Nu'aim)
Copyright © 2012 Halaqah Qur'an.