Kisah Menghafal Al Quran dan Qiyamullail

Syaikh Ibnu Zhafar Al Makki berkata,”Ketika Abu Yazid Thaifur bin Isa Al Busthami menghafalkan ayat Al Muzammil ayat 1-2
……………………………………………………………………………………………
Maka ia bertanya kepada ayahnya,”Ayah ,siapa yang mendapat perintah dari Allah seperti ini?” Ayahnya menjawab,”yang di maksudkan adalah nabi Muhammad.” Ia bertanya lagi,”Wahai Ayah ,mengapa ayah tidak melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi .” Ayahnya menjawab,” Sesungguhnya shalat malam dikhususkan bagi Nabi dan di wajibkan bagi beliau,bukan kepada umatnya.” Ia pun diam. Namun ketika menghafal ayat selajutnya,yaitu firman Allah Surat Al Muzammil Ayat :20.
……………………………………………………………………………………………
Ia bertanya lagi,”Wahai Ayah ,aku mendengar bahwa ada segolongan manusia yang mengerjakan shalat malam.Lalu siapakah golongan tersebut?” Ayahnya menjawab,”Wahai anakku,mereka itu para sahabat”.
Ia berkata.”Wahai ayah ,adakah kebaikan dalam meninggalkan apa yang di kerjakan oleh Nabi dan para sahabat beliau?” Ayahnya berkata,Engkau benar ,Wahai anakku.”
Sesudah peristiwa itu ayahnya selalu bangun malam untuk mengerjakan shalat.

Pada suatu malam Abu Yazid terbangun ,dan ternyata ayahnya sedang mengerjakan shalat. Ia bertanya,” Wahai ayah,ajarkan kepadaku bagaimana cara bersuci (wudhu) dan mengerjakan shalat bersamamu!” Ayahnya berkata,”Wahai anakku ,tidurlah,karena sesungguhnya engkau masih terlalu kecil !”
Ia berkata,” Wahai ayah,jika pada hari ketika manusia di hadirkan untuk diperlihatkan amal perbuatn mereka aku katakana kepada Rabbku,’Sesungguhnya aku telah bertanya kepada ayahku bagaimana cara aku berwudhu dan mengerjakan shalat bersamamu,namun ayah enggan dan justru mengatakan kepada ku ,”Tidurlah ,karena engkau masih terlalu kecil’. Apakah ayah suka bila hal ini terjadi?”
Ayahnya kemudian berkata,”Tentu tidak!” Akhirnya ia pun mengerjakan shalat malam bersama ayahnya. (Anba’ Nujaba’ Al Abna’,150)

Al Fatihah Sebagai Ruqyah dan Meminta Upah Untuknya

diriwayatkan dari Abu Sa'd ra. : sebagian para sahabat Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan hingga (pada malam hari) mereka tiba di suatu tempat yang menjadi daerah kekuasaan suatu suku arab. para sahabat meminta para penduduk untuk memperlakukan mereka sebagai tamu, tetapi mereka menolak.
kepala suku arab itu digigit seekor ular berbisa dan orang-orang dari suku itu berusaha mengobatinya tetapi sia-sia. mereka berkata (satu sama lain), "tidak ada yang dapat mengobatinya, pergilah kamu menemui orang-orang yang tinggal di daerah ini malam ini, mungkin mereka memiliki obat penawar racun".
beberapa orang menemui para sahabat Nabi Muhammad Saw dan berkata, " wahai kafilah, pemimpin kami digigit ular berbisa. kami telah berusaha mengobatinya semampu kami, tetapi sia-sia. apakah kalian memiliki obatnya?" salah seorang dari sahabat berkata, "ya, demi Allah. aku akan membca ruqyah untuknya, tetapi karena kami telah ditolak menjadi tamu kalian. aku tidak dapat membacakan ruqyah kecuali apabila kalian memberi kami upah untuk itu". mereka setuju membayar dengan sejumlah biri-biri.
kemudian salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw pergi (ke tempat mereka) dan membaca : Alhamdulillah Rabbal alamin, dan meniup tubuh si kepala suku yang seketika tampak sehat kembali, seakan-akan telah terbebas dari semacam ikatan, lalu bangun dan mulai berjalan, tidak menunjukkan tanda-tanda kesakitan. mereka pun membayar dengan upah yang telah disepakati sebelumnya.
sebagian dari mereka (para sahabat Nabi Muhammad Saw) menyarankan agar mereka membagi rata upah itu. tetapi salah seorang dari mereka menolak dan berkata, "jangan dahulu dibagikan sebelum kita bertemu dengan Rasulullah Saw untuk menceritakan apa yang telah kita alami, dan menunggu perintahnya".
maka mereka pun pergi menemui Rasulullah Saw. setelah mendengar seluruh cerita mereka, Rasulullah Saw bersabda, "bagaimana kamu tahu surah Al Fatihah dapat dibacakan sebagai ruqyah?" kemudian Nabi Muhammad Saw menambahkan, "apa yang telah kalian lakukan benar. bagi rata upah kalian. dan berilah aku bagian". sambil mengatakan hal itu Rasulullah Saw tersenyum jenaka.

sumber :http://hadits-albukhari.blogspot.com
Copyright © 2012 Halaqah Qur'an.