Mengingatkan Imam Salat Yang Sedang Lupa dalam Tilawah Al Quran.

Kadang kita pernah menjumpai seorang imam sholat lupa atau keliru dalam tilawah al qurannya,hendaknya sebagai makmum bila mampu membetulkan bacaan tersebut.
Dikatakan dalam hadis sahih, diriwayatkan oleh Mansur bin Yazid al Maliki, ia berkata, "Suatu ketika Rasul saw. ketinggalan satu ayat dalam salatnya. Lalu berkatalah seseorang kepada beliau, hai Rasulullah ayat ini seharusnya ini. Rasul menjawab, tidakkah kamu mengingatkannya" (H. R. Abu Daud Abdullah bin Ahmad)

Diriwayatkan oleh Ibnu Umar, bahwa suatu ketika Nabi ragu-ragu dengan bacaannya dalam salat. Usai salat beliau bertemu dengan Ubai bin Kaab dan bertanya kepadanya, Apakah kamu salat bersamaku, ia, jawabnya. Apa yang menghalangimu mengingatkan" (Diriwayatkan oleh Abu Daud)

Adapun hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, dari Al Haris Al A'war dari Ali , bahwa Rasul saw. berkata kepada Ali, "janganlah kamu mengingatkan Imam di waktu salat". Hadis ini kedudukannya sangat lemah, tidak mampu mengalahkan kekuatan hadis-hadis yang tersebut di atas. Bahkan banyak ahli hadis mengatakan bahwa Haris Al-A'war seorang pembohong.

Urutan surah dan ayat2 yg di turunkan selama di makah

Urutan surah dan ayat2 yg di turunkan selama di makah

1.Surah Al Fatihah 7 ayat
2.Surah Al-'Alaq, 19 ayat.
3.Surah Al-Qalam,52 ayat (selain ayat 17-33 dan 48-50 yang diturunkan di madinah).
4.Surah Al-Muzammil 20 ayat (selain ayat 10-11 dan ayat 20 yang di turunkan di madinah).
5.Surah Al-Muddatstsir, 56 ayat.
6.Surah Al-Lahab, 5 ayat.
7.Surah At-Takwir,29 ayat.
8.Surah Al-A'laa, 19 ayat.
9.Surah Al-Lail, 21 ayat.
10.Surah Al-Fajr, 30 ayat.
11.Surah Adh-Dhuhaa, 11 ayat.
12.Surah Al-Insyirah, 8 ayat.
13.Surah Al-'Ashr, 3 ayat.
14.Surah Al-'Aadiyat, 11 ayat.
15.Surah Al-Kautsar, 3 ayat.
16.Surah At-Takaatsur, 8 ayat.
17.Surah Al-Maa'uun, 7 ayat.
18.Surah Al-Kaafiruun, 6 ayat.
19.Surah Al-Fiil, 5 ayat.
20.Surah Al-Falaq, 5 ayat.
21.Surah An-Naas, 6 ayat.
22.Surah Al-Ikhlas, 4 ayat.
23.Surah An-Najm, 62 ayat (selain ayat 32 yang di turunkan di madinah)
24.Surah 'Abasa, 42 ayat.
25.Surah Al-Qadar, 5 ayat.
26.Surah Asy-Syams, 16 ayat.
27.Surah Al-Buruuj, 22 ayat.
28.Surah At-Tiin, 8 ayat.
29.Surah Quraisy, 4 ayat.
30.Surah Al-Qaari'ah, 10 ayat.
31.Surah Al-Qiyaamah, 40 ayat.
32.Surah Al-Humazah, 9 ayat.
33.Surah Al-Mursalaat, 50 ayat.
34.Surah Qaaf, 45 ayat.
35.Surah Al-Balad, 20 ayat.
36.Surah At-Thaariq, 17 ayat.
37.Surah Al-Qamar, 55 ayat (selain ayat 44-46 yang di turunkan di Madinah)
38.Surah Shaad, 88 ayat.
39.Surah Al-A'raaf 206 ayat ( selain ayat 163-170 yang diturunkan di Madinah)
40.Surah Jin, 28 ayat.
41.Surah Yaasiin, 83 ayat ( selain ayat 45 yang diturunkan di Madinah )
42.Surah Al-Furqan, 77 ayat ( selain ayat 68-70 yang diturunkan di Madinah )
43.Surah Faathir, 45 ayat.
44.Surah Maryam,99 ayat ( selain ayat 58 dan 71 yang diturunkan di Madinah ) 45.Surah Thaahaa, 135 ayat ( selain ayat 30-31 yang diturunkan di Madinah )
46.Surah Al-Waqi'ah, 96 ayat ( selain ayat 81-82 yang diturunkan di Madinah )
47.Surah Asy-Syu'araa, 227 ayat ( selain ayat 197 dan ayat 221-227 yang diturunkan di Madinah )
48.Surah An-Naml, 93 ayat.
49.Surah Al-Qashash,88 ayat ( selain ayat 52-55 dan ayat 85 yang diturunkan di Madinah )
50.Surah Al-Israa', 111 ayat ( selain ayat 26 dan 32-33 dan 73-80 yang diturunkan di Madinah )
51.Surah Yunus, 109 ayat ( selain ayat 40 dan 94-96 yang diturunkan di Madinah )
52.Surah Huud, 123 ayat ( selain ayat 12 dan 17 dan 114 yang diturunkan di Madinah)
53.Surah Yusuf, 111 ayat ( selain ayat 1-3 dan 7 yang diturunkan di Madinah)
54.Surah Al-Hijr, 99 ayat ( selain ayat 87 yang diturunkan di Madinah)
55.Surah Al-An'aam, 165 ayat ( selain ayat 20,23,91,93,114,141 dan 151-153 yang diturunkan di Madinah)
56.Surah As-Shafaat,182 ayat.
57.Surah Luqman, 34 ayat ( selain ayat 27-29 yang diturunkan di Madinah)
58.Surah Saba', 54 ayat ( selain ayat 6 yang diturunkan di Madinah)
59.Surah Az-Zumar, 75 ayat ( selain ayat 52-54 yang diturunkan di Madinah)
60.Surah Ghafir (al-mu'min),85 ayat ( selain ayat 56-57 yang diturunkan di Madinah)
61.Surah Fushshilat, 54 ayat.
62.Surah As-Syuura, 53 ayat ( selain ayat 23-25 dan 27 yang diturunkan di Madinah)
63.Surah Az-Zukhruf, 89 ayat ( selain ayat 54 yang diturunkan di Madinah)
64.Surah Ad-Dukhaan, 59 ayat.
65.Surah Al-Jaatsiyah, 37 ayat ( selain ayat 4 yang diturunkan di Madinah)
66.Surah Al-Ahqaaf, 35 ayat ( selain ayat 10,15 dan 35 yang diturunkan di Madinah)
67.Surah Adz-Dzaariyaat, 60 ayat.
68.Surah Al-Ghaasyiyah, 26 ayat.
69.Surah Al-Kahfi, 110 ayat ( selain ayat 28 dan 83 dan 101 yang diturunkan di Madinah)
70.Surah An-Nahl,128 ayat ( selain ayat 26-28 yang diturunkan di Madinah)
71.Surah Nuh,28 ayat.
72.Surah Ibrahim, 52 ayat ( selain ayat 28-29 yang diturunkan di Madinah)
73.Surah Al-Anbiyaa', 112 ayat.
74.Surah Al-Mu'minuun, 118 ayat.
75.Surah As-Sajdah, 30 ayat ( selain ayat 16-20 yang diturunkan di Madinah)
76.Surah Ath-Thuur, 49 ayat.
77.Surah Al-Mulk, 30 ayat.
78.Surah Al-Haaqqah, 52 ayat.
79.Surah Al-Ma'aarij, 44 ayat.
80.Surah An-Naba', 40 ayat.
81.Surah An-Naaziaat, 46 ayat.
82.Surah Al-Infithaar, 19 ayat.
83.Surah Al-Insyiqaaq, 25 ayat.
84.Surah Ar-Ruum, 60 ayat ( selain ayat 17 yang diturunkan di Madinah)
85.Surah Al-'Angkabuut, 69 ayat ( selain ayat 1-11 yang diturunkan di Madinah)
86.Surah Al-Muthaffifiin, 36 ayat.
Demikian tertibnya surah-surah yang di turunkan di Mekah.Selain itu,ada beberapa ayat yang di turunkan di Mekah,tetapi sekarang termaktub dalam surah-surah yang diturunkan di Madinah,misalnya ayat 30-36 yang termaktub dalam surah al -anfal,ayat 112 yang termaktub dalam surah at-Taubah.Ayat tersebut turunnya ketika Nabi masih di Mekah,tetapi termaktub dalam surah-surah yang di turunkan di Madinah.

=[Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad saw,K.H.Moenawar Chalil,jilid 2,hal 111-113 ]=

~Quran Ki Tilawat~ - Mahmoud Hijazi - Surah An-Neml

Al Fatihah by Al Afasy (Bahasa Translated)

Tips Khatam Alquran selama Ramadan

Ramadan telah memasuki hari ke-11. Namun, target untuk mengkhatamkan Alquran sepertinya jauh dari harapan Anda. Padahal sebelumnya, kita berharap dapat mengkhatamkan bacaan Al Quran di akhir Ramadan, apalagi jika khatam beberapa kali.



Ada tiga tips yang bisa Anda ikuti agar tadarus Alquran bisa tercapai sebelum Ramadan berakhir seperti VIVAnews kutip dari The Collar Corner.

1. Sesuaikan dengan jumlah juz Al Quran

Al-Qur’an terdiri dari 30 juz dengan panjang masing-masing juz yang bervariasi. Ada beberapa juz yang memuat beberapa surah namun seperti juz ke-1 yang terdiri dari dua surah, yaitu surah Al Fatihah dan Surah Al Baqarah hingga ayat 141.

Bila memilih tadarus berdasarkan juz, tamatkan satu juz dalam satu waktu misalnya setelah salat tarawih atau setelah salat subuh. Targetkan untuk menghabiskan satu juz setiap hari.

2. Sesuai dengan lembar juz dalam Al Quran

Jika terasa agak sulit menamatkan Alquran satu juz sehari, pertimbangkan untuk membagi jumlah lembar al Quran. Tujuannya agar Anda mengetahui berapa lembar yang harus Anda baca setiap hari agar hingga akhir Ramadan Anda telah khatam.

Rata-rata, satu juz terdiri dari 7-8 lembar atau ada yang lebih banyak. Anda bisa membacanya setiap selesai salat wajib. Jika satu juz terdapat 10 halaman, bacalah dua lembar masing-masing setelah salat wajib. Ini tentu terasa lebih ringan.

3. Tips dengan jumlah lembar Al-Qur’an

Jumlah lembar di tiap Al-Qur’an bisa berbeda-beda tergantung ukuran Al Quran. Sebagai contoh ada Al-Qur’an berjumlah 604 lebar. Agar bisa khatam dalam 29 hari misalnya, dalam sehari harus menghabiskan 21 lembar. Dari situ, Anda bisa membaca Alquran di waktu-waktu yang bervariasi dan waktu senggang.

Al Quran Membuatnya Ia Menangis...


Al-Mughirah berkata, "Aku keluar pada suatu malam setelah manusia sudah tidur pulas. Ketika aku melewati Malik bin Anas RA, ternyata aku berdiri bersamanya untuk melaksa-nakan shalat. Ketika selesai dari membaca al-Fatihah, ia mulai membaca,
'Bermegah-megahan telah melalaikan kamu' (At- Takatsur: 1)
hingga sampai ayat,
'Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenik-matan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu),' (At-Taka-tsur: 8)
Maka ia menangis dalam waktu yang lama. Ia terus membacanya berulang-ulang dan menangis. Apa yang aku dengar dan aku lihat darinya telah melupakanku dari keperluanku yang karena-nya aku keluar. Aku masih tetap berdiri, sedangkan dia terus membacanya berulang-ulang sambil menangis hingga terbit fajar. Ketika ia mengetahui sudah fajar, maka ia rukuk. Kemudian aku pulang ke rumah, lalu berwudhu, lalu berangkat kembali ke masjid. Ternyata ia sedang berada di majelisnya dan orang-orang berada di sekitarnya. Pada pagi harinya, aku memandangnya. Ternyata aku melihat wajahnya telah diliputi cahaya dan ke-indahan."
Al-Hafizh Ibnu Asakir meriwayatkan bahwa asy-Syafi'i suatu hari membaca firmanNya,
"Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu. Jika kamu mempunyai tipu daya, maka lakukanlah tipu dayamu itu terhadapKu. Kece-lakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang men-dustakan." (Al- Mursalat: 38-40).
Maka ia terus menangis sampai pingsan; Semoga Allah merahmatinya.
Hammad bin Salamah berkata, "Tsabit membaca,
'Apakah kamu kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna,' (Al- Kahfi: 37)
pada shalat malam sambil menangis dan mengulang- ulangnya."


1. Ibnu al-Atsir, Manaqib asy-Syafi'i, hal. 108.
2.Siyar A'lam an-Nubala', 5/ 224

Bagaimana Menghafal Al-Quran

Jiwa yang tak pernah dibacakan Al-Quran, seperti kuburan. Sepi, sendirian, dan kering-kerontang. Zaman ini, sedikit sekali orang-orang yang hafal Al-Quran. Kita bisa melihat, para orang tua lebih resah kalau anaknya tidak bisa matematika atau bahasa Inggris, ketimbang tidak tahu Al-Quran. Padahal, itu adalah keluarga Muslim. Padahal, sebagai orang Islam, kita harus yakin, hanya Al-Quran lah sebagai petunjuk hidup kita.

Ketika zaman semakin berputar mengikuti arus syahwat manusia, selayaknya lah kita sebagai orang Islam (mungkin) harus mulai kembali menanamkan azam dan niat, tekad dan keinginan untuk mulai menghafal Al-Quran.

Dan untuk memudahkan menghafalnya, ada beberapa teknik dan persiapan yang khusus yang bisa dipakai. Beberapa di antaranya:
1. lkhlaskan niat dan bersabar
2. Jangan lupa baca basmillah dulu
3. Berdoa kepada Allah swt
4. Bersih dari hadas kecil dan besar
5. Sebaiknya menghadap kiblat
6. Memakai pakaian putih yang bersih dan menutup aurat
7. Jangan banyak berkata dan ketawa ketika membaca dan menghafal
8. Memberikan perhatian sepenuhnya
9. Jangan membaca ketika mengantuk atau menguap
10. Berhenti membaca ketika ingin buang angin
11. Salat dua rakaat sebelum memulai

SEBELUM MENGHAFAL
1. Mempunyai azam dan minat untuk menghafal
2. Memilih waktu yang sesuai untuk menghafal
3. Memilih tempat yang sesuai untuk menghafal
4. Berada dalam keadaan tenang
5. Tenangkan pikiran sebelum menghafal
6. Pilih sebuah jenis mushaf dan jangan ubah dengan jenis mushaf lain
7. Beristighfar, membaca selawat dan doa sebelum mulai menghafal

TEKNIK-TEKNIK MENGHAFAL

A. Teknik "Chunking" (potongan-potongan)
Mengelompokan ayat yang panjang dalam beberapa bagian yang memang sesuai mengikuti arahan guru atawa ustadz, jika belajar bersama mereka
Mengelompokan awal surat pada beberapa bagian (2 atau 3 bagian) yang sesuai
Mengelompokan surat dalam beberapa bagian, contohnya mengikut pertukaran cerita
Mengelompokan juz kepada beberapa bagian mengikut surah, hizib, rubu', cerita dan sebagainya
Mengelompokan kelompok surah, setiap 10 juz dan sebagainya

B. Teknik Mengulang
Membaca sepotong atau sebagian ayat sekurang-kurangnya lima kali sebelum mulai menghafalnya
Membaca ayat yang telah dihafal berulang-ulang kali (10 atau lebih)
sebelum berpindah ke ayat seterusnya
Selepas menghafal setiap setengah halaman, harus diulang beberapa kali sebelum diteruskan bagian yang setengah halaman lagi
Sebelum menghafal bagian Al-Qur'an seterusnya, harus diulang bagian yang sebelumnya.

C. Teknik Menghafal Dengan Teman
Pilih seorang teman yang sama-sama berminat
Orang pertama membaca dan disimak oleh orang kedua
Orang kedua membaca dan disimak oleh orang pertarna
Saling menyebut ayat antara satu sama lain

E. Teknik Mendengar Kaset/CD
Pilih seorang qari yang baik bagi seluruh Alquran atau beberapa qari bagi surah-surah tertentu
Sebelum mulai menghafal, dengar bacaan ayat-ayat yang ingin dihafal beberapa kali
Amati cara, lagu dan tempat berhenti bacaan qari tersebut sehingga terpahat di pikiran
Mulai menghafal ayat-ayat tersebut dengan cara dan gaya qari tersebut
Sentiasa mendengar kaset/CD bacaan Alquran dan kurangi atau tinggalkan mendengerkan lagu-lagu kerana akan mengganggu penghafalan

F. Teknik Merekam
Rekam bacaan kita di dalam kaset dan dengarkan lagi untuk memastikan bacaan dan hafalan yang betul
Bagi kanak-kanak, rekam bacaan ibu-bapa atau guru kemudian diikuti oleh bacaan kanak-kanak tersebut
Minta kanak-kanak tersebut mendengar kembali rekaman tersebut beberapa kali hingga menghafalnya

G. Teknik Menulis
Tulis kembali surat yang telah dihafal. Kemudian cek lagi dengan mushaf.
Menulis setiap ayat pertama awal surat, atau setiap rubu', atau setiap juz, atau setiap surah dalam sehelai kertas.

MEMELIHARA HAFALAN
1. Jauhi maksiat mata, maksiat telinga dan maksiat hati
2. Banyak berdoa, terutama waktu mustajab doa seperti ketika berbuka puasa, ketika dalam perjalanan, selepas azan dan lain-lain lagi
3. Menetapkan kadar bacaan setiap hari, contohnya, selembar, setengah juz, 1 juz dan sebagainya
4. Membaca pada waktu pagi dan mengulangnya pada waktu malam
5. Jangan membaca ketika sedang bosan, marah atau ngantuk
6. Menulis setiap ayat yang mutasyabih

(sa/berbagaisumber)
http://eramuslim.com

keutamaan menghafal quran

Banyak hadits Rasulullah saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur’an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” (HR. Tirmidzi)

Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur’an (Keutamaan menghafal Qur’an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur’an khususnya menghafal. Fadhail Dunia

1. Hifzhul Qur’an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur’an, “Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ‘Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat’” (HR. Bukhari)

Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur’an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu, “Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya.” (HR. Hakim)

2. Al Qur’an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

”Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (penghargaan khusus dari Nabi SAW)

Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur’an. Rasul mendahulukan pemakamannya.

Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda,

“Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)

Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.

Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,”Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)

Kepada hafizh Al Qur’an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama’ah.

Rasulullah SAW bersabda, “Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim)

4. Hifzhul Qur’an merupakan ciri orang yang diberi ilmu

“Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.” (QS Al-Ankabuut 29:49)

5. Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia”, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)

6. Menghormati seorang hafizh Al Qur’an berarti mengagungkan Allah

”Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud)

Fadhail Akhirat

1. Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafal

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”"(HR. Muslim)

2. Hifzhul Qur’an akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdillah bin Amr bin ‘Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur’an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.

3. Para penghafal Al Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan taat

“Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun ?alaih)

4. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)

Mereka akan dipanggil, “Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?” Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)

5. Kedua orang tua penghafal Al Qur’an mendapat kemuliaan

Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (HR. Al-Hakim)

6. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur’an

Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya. “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. At-Turmudzi)

7. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Faathir 35:29-30)

Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur’an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa’at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do’anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits yang dhaif. “Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al Qur’an, jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al Qur’an dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung ketika selesai khatam Al Qur’an. Allahumma amin”

By .Ustadz kamal Arifin Al Hafidz

Anak Kecil yang Takut Api Neraka

Dalam sebuah riwayat menyatakan bahwa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai, sedang dia berjalan-jalan dia terpandang seorang anak kecil sedang mengambil wudhu' sambil menangis.

Apabila orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, "Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?"

Maka berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik saya telah membaca ayat al-Qur'an sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum" yang bermaksud, " Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu." Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka."

Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka."

Berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik, pakcik adalah orang yang berakal, tidakkah pakcik lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama sekali yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa."

Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?"

sumber : File 1001 KisahTeladan by Heksa

Muslimah Hafidzah Investasi Masa Depan

Secara umum wanita (muslimah) adalah tiang negara dan secara khusus ia merupakan pilar dalam rumah tangga yang merupakan unsur terkecil dalam masyarakat. Bila seorang muslimah baik agamanya, bagus pemahaman dan interaksinya dengan Al-Qur’an, tentulah keluarga dan masyarakatnya juga akan mendapatkan imbas positif. Mereka akan menjadi orang-orang yang dekat, akrab dan selalu bersahabat dengan Al Qur’an.

Salah satu cara termudah bagi kita untuk bisa selalu berinteraksi dengan Al-Quran adalah dengan cara menghafalnya. Sebab dengan menghafal, paling tidak kita dituntut lebih banyak membacanya mulai pertama kali menghafal hingga terus menerus menjaga hafalan. Namun tentu saja aspek pemahaman dan pengamalannya tidak bisa dipisahkan dari aktifitas menghafal Al-Quran.

Menjadi hafizhoh (penghafal Al Qur’an), secara otomatis akan mendapatkan keberkahan dan keuntungan didunia dan diakhirat seolah-olah dia sedang menanam modal (investasi) yang nilainya berlipat-lipat untuknya, keluarganya dan generasinya. Mengapa demikian ? karena dengan menghafal, ia di tuntut untuk lebih banyak membaca dan dengan lebih banyak membaca, ia akan lebih dalam pemahamannya dan pada akhirnya, hatinya akan lebih tersentuh untuk mengamalkannya.

Berikut ini beberapa janji Allah SWT terhadap siapa pun yang menjadikan dirinya sahabat Al Qur’an, pembawa Al Qur’an di dunia dan akhirat.

Di Dunia

Mendapatkan kenikmatan yang tertinggi, karena itu orang lain boleh iri. “Tidak boleh iri kecuali pada 2 hal : orang yang diberi ilmu oleh Allah beberapa Al-Qur’an, lalu ia membacanya sepanjang siang dan malam.”(HR. Bukhori) Ia dikategorikan sebagai yang terbaik dalam generasinya, Hafalan akan membawa ketenangan dan keberkahan sehingga hidupnya terasa indah. “Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam dirinya hafalan Al Qur’an ibarat rumah rusak.” (HR Tirmidzi)

Muslimah hafizhoh dapat memberi bekal secara langsung pada anak-anaknya, bahkan sejak dalam kandungannya.

Di Akhirat

Ia akan mendapat syafaat dari Al Qur’an.

“Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai penolong bagi pembacannya” (HR. Muslim). Semakin banyak ia mengambil bagian dalam berinteraksi dengann Al-Qur’an, semakin tinggi derajatnya di surga.

Mendapat mahkota kemuliaan.

Kedua orang tuanya di beri pakaian terbaik yang lebih bagus dari dunia dan seisinnya. Rasul SAW menjelaskan, “Mereka akan di panggil mana orang-orang yang tidak lalai karena mengembala dari membaca kitabku ? Maka berdirilah mereka, lalu dipakaikan pada salah seorang dari mereka mahkota kemuliaan, Jika kedua orang tuannya muslim, maka keduannya di beri pakaian yang lebih bagus dari dunia dan isinnya". (HR. Thobrani).

Demikian keberuntungan dan masa depan hafizhoh di dunia dan di akhirat. Ia bagai orang yang berniaga dan selalu mendapat untung berlipat ganda, tak pernah rugi, inilah yang di gambarkan Allah SWT dalam firmannya QS 35 : 29 - 30, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan Sholat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan secara diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi. Agar Allah menyempurnakan mereka pahala Allah menyempurnakan kepada mereka pahala dan menambahkan karunian-Nya, sesungguhnya Dia Maha pengampun lagi Maha Mensyukuri.” wallohu a’lam.


Penulis: Mufidah



alhikmah.com [16.02.2004]

Ciri Khas Makki dan Madani

 Para ulama telah meneliti surah-surah Makki dan Madani; dan menyimpulkan beberapa ketentuan analogis bagi keduanya, yang menerangkan cirri-ciri khas gaya bahasa dan persoalan-persoalan yang dibicarakannya. Dari situ mereka dapat menghasilkan kaidah-kaidah dengan ciri-ciri tersebut.

Ketentuan Makki dan Ciri Khas Temanya

Setiap surah yang didalamnya mengandung "sajdah" maka surah itu Makki.

Setiap surah yang mengandung lafal kalla , berarti Makki. Lafal ini hanya terdapat dalam separuh terakhir dari Qur'an. Dan disebutkan sebanyak tiga puluh tiga kali dalam lima belas surah.

Setiap surah yang mengandung ya ayyuhan nas dan tidak mengandung ya ayyuhal lazina amanu, berarti Makki, kecuali surah al-Hajj yang pada akhir surah terdapat ya ayyuhal lazina amanu-rka u wasjudu.Namun demikian sebagian besar ulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah ayat Makki.

Setiap surah yang mengandung kisah para nabi dan umat terdahulu adalah Makki, kecuali surah Baqarah.

Setiap surah yang mengandung kisah Adam dan Iblis adalah Makki, kecuali surah Baqarah.

Setiap surah yang dibuka dengan huruf-huruf singkatan, seperti Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, Ha Mim dan lain-lainnya, adalah Makki, kecuali surah Baqarah dan Ali 'Imran. Sedang surah Ra'd masih diperselisihkan.

Ini adalah dari segi ketentuan, sedang dari segi ciri tema dan gaya bahasa dapatlah diringkas sebagai berikut:

Ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian mengenai risalah , kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dan kengeriannya, neraka dan siksaannya, surga dan nikmatnya, argumentasi terhadap orang musyrik dengan menggunakan bukti-bukti rasional dan ayat-ayat kauniah.

Peletakan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan akhlak mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat; dan penyingkapan dosa orang musyrik dalam penumpahan darah, memakan harta anak yatim secara zalim, penguburan hidup-hidup bayi perempuan dan tradisi buruk lainnya.

Menyebutkan kisah para nabi dan umat-umat terdahulu sebagai pelajaran bagi mereka sehingga mengetahui nasib orang yang mendustakan sebelum mereka; dan sebagai hiburan buat Rasulullah sehingga ia tabah dalam menghadapi gangguan mereka dan yakin akan menang.

Suku katanya pendek-pendek disertai kata-kata yang mengesankan sekali, pernyataannya singkat, di telinga terasa menembus dan terdengar sangat keras, menggetarkan hati, dan maknanya pun meyakinkan dengan diperkuat lafal-lafal sumpah; seperti surah-surah yang pendek-pendek. Dan perkecualiannya hanya sedikit.

Ketentuan Madani dan Ciri Khas Temanya

Setiap surah yang berisi kewajiban atau had (saksi) adalah Madani.

Setiap surah yang di dalamnya disebutkan orang-orang munafik adalah Madani, kecuali surah al-'Ankabut adalah Makki.

Setiap surah yang di dalamnya terdapat dialog dengan ahli Kitab adalah Madani.

Ini dari segi ketentuan, sedang dari segi cirri khas tema dan gaya bahasa dapatlah diringkaskan sebagai berikut:

Menjelaskan ibadah, muamalah, had, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan sosial, hubungan internasional, baik di waktu damai maupun perang, kaidah hukum dan masalah perundang-undangan.

Seruan terhadap Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan ajakan kepada mereka untuk masuk Islam, penjelasan mengenai penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab Allah, permusuhan mereka terhadap kebenaran dan perselisihan mereka setelah ilmu datang kepada mereka karena rasa dengki di antara sesama mereka.

Menyingkap perilaku orang munafig, menganalisis kejiwaannya, membuka kedoknya dan menjelaskan behwa ia berbahaya bagi agama.

Suku kata dan ayatnya panjang-panjang dan dengan gaya bahasa yang memantapkan syariat serta menjelaskan tujuan dan sasarannya.

sumber: Mabaahits fii uluumil Quran, Manna' Khalil al-Qahtan.

Al-Islam, Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Ayat Kursi Menjelang Tidur

Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," gertak Abu Hurairah.

Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek : "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."

Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin? Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru.

Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?"

Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahwa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahwa ia kasihan kepada pencuri itu, lalu dilepaskannya.

"Bohong dia," kata Nabi : "Pada hala nanti malam ia akan datang lagi."

Kerana Rasulullah S.A.W berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan. Dan benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kemarin. Dan kali ini ia pun tertangkap.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," ancam Abu Hurairah, sama seperti kemarin.

Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."

Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan.

Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau pun bertanya seperti kelmarin. Dan setelah mendapat jawapan yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."

Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-geri disekelilingnya sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti diperkatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kemarin itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah S.A.W ? Kenapa mahu saja ia ditipu olehnya ? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan kuberikan ampun."

Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri longgokan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-geriknya.

"Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau kembali juga.

"Lepaskan saya" pencuri itu memohon.

Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat difahami, bahwa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

"Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi."

Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.

Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah S.A.W untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.

"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya.

"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah.

"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.

Katanya "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."

Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi S.A.W berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi S.A.W bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang ertemu denganmu tiap malam itu?"

"Entahlah." Jawab Abu Hurairah.

"Itulah syaitan."

sumber : 1001 KisahTeladan.hlp by Heksa

Ayat Kursi Menjelang Tidur

Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," gertak Abu Hurairah.

Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek : "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."

Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin? Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru.

Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?"

Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahwa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahwa ia kasihan kepada pencuri itu, lalu dilepaskannya.

"Bohong dia," kata Nabi : "Pada hala nanti malam ia akan datang lagi."

Kerana Rasulullah S.A.W berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan. Dan benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kemarin. Dan kali ini ia pun tertangkap.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," ancam Abu Hurairah, sama seperti kemarin.

Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."

Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan.

Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau pun bertanya seperti kelmarin. Dan setelah mendapat jawapan yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."

Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-geri disekelilingnya sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti diperkatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kemarin itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah S.A.W ? Kenapa mahu saja ia ditipu olehnya ? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan kuberikan ampun."

Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri longgokan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-geriknya.

"Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau kembali juga.

"Lepaskan saya" pencuri itu memohon.

Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat difahami, bahwa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

"Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi."

Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.

Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah S.A.W untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.

"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya.

"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah.

"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.

Katanya "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."

Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi S.A.W berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi S.A.W bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang ertemu denganmu tiap malam itu?"

"Entahlah." Jawab Abu Hurairah.

"Itulah syaitan."

sumber : 1001 KisahTeladan.hlp by Heksa

Al-Quran Sebagai Pembela

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."

Telah bersabda Rasulullah S.A.W :
Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya. Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, "Kenalkah kamu kepadaku?"

Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"

Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."

Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?"

Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.

Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?"

Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

sumber : File 1001 KisahTeladan by Heksa

Hifdzul Qur'an

Menghafal Al Qur’an harus di yakini sebagai suatu bagian dari perjalanan pembinaan akidah bagi orang yang beriman, sehingga akidah yang belum sampai standar yang diinginkan tidak akan mampu melihat realitas hifdzul Qur’an sebagai tuntutan perkembangan akidahnya. Hal inilah yang menyebabkan pandangan orang tentang hifzhul Qur’an suatu hal yang tidah menarik, sulit, beban yang berat dan lain sebagainya dari pandangan yang kurang pas.

Akidah yang sudah baik, akan berdampak kepada pemahaman ibadah kepada Allah yang sempurna. Maka lahirlah bermacam upaya untuk lebih dekat kepada Allah dengan mengikuti semua petunjuk Allah dan RosulNya. Dalam proses ini manusia pasti akan bertemu dengan suatu sarana ibadah berupa Al Qur’an. Mutlak dan pasti inilah yang terjadi dalam proses peningkatan ibadah.

Mengapa demikian? karena Al Qur’an akan menyediakan bentuk komunikasi aktif dengan Allah. Dari Al Qur’an manusia akan merasa dipanggil, ditegur, diancam, diiming-iming oleh Robbnya. Maka yang pertama terjadi adalah kesadaran bertilawah, semakin bertambah keimanan, lahirlah kesadaran menghafal, semakin bertambah keimanan lahirlah kesadaran untuk berinteraksi dengan Al Qur’an dengan semua bentuk yang telah di lakukan oleh Rasulullah SAW. Oleh karena itu Hifzhul Qur’an tidak akan ada dalam hati kita, tanpa semangat iman dan ibadah kepada Allah. Bina dan tingkatkan keimanan niscaya hati kita akan kehausan dengan Al Qur’an dari semua sisinya.

Realita diatas telah di buktikan oleh generasi sahabat dan salaf shalih hasil binaan Rosulullah SAW. Kebutuhan mereka terhadap Al Qur’an seperti butuhnya kita terhadap makanan dan minum, bahkan lebih dari itu dari kalangan sahabat, terkenal nama - nama seperti Abdullah bin Mas’ud, Salim Maulana Abi Hudzifah, Mu’adz bin Jabal dan Ubay bin Ka’b. Dari kalangan shohabiyat, terkenal nama-nama seperti Ummu Warogoh (Asy Syahidah), Hafshoh binti Umar, Aisyah, Khoulah bin Tsa’labah dan lain sebagainnya.

Pengertian Hifzhul Quran

Hifzhul Qur’an adalah akar dari kata hafadzo artinya menjaga, orang yang menjaga hukum Allah agar senantiasa terlaksana dalam dirinya disebut Hafizh li dinillah ( QS 9 : 112) Makna seperti ini juga diungkapkan dalam hadist yang terkenal dari Ibnu Abbas (lihat Arbain An Nawawiyah). Hafazho juga bermakna kemampuan mengingat maklumat dalam otak. Dalam ilmu hadis orang yang memiliki hafalan ribuan hadist, diistilahkan Al Hafizh.

Dari pendekatan makna bahasa diatas, maka pengertian menghafal harus memiliki dua makna diatas. Jadi hifzhul Qur’an adalah upaya untuk menghafal ayat-ayat Qur’an sampai tertanam dalam ingatan dan siap menjaganya agar tidak hilang dari ingatan. Maka bukanlah hifzhul Qur’an upaya menghafal yang tidak kokoh dalam ingatan dan tidak dilakukan muroja’ah (pengulangan).

Hukum dan urgensi Hifzhul Quran

Para ulama sepakat bahwa menghafal Qur’an hukumnya fardlu kifayah, kewajiban yang cukup dilakukan oleh sebagian umat, namun harus tetap memperhatikan makna kifyah (cukup) itu sendiri. Artinya kalau jumlah umat islam di Indonesia dua ratus juta, cukupkah jika jumlah penghafal Qur’an seribu dua ribu orang saja?

Urgensi hifzhul Qur’an kembali kepada keharusan penegakan Islam itu sendiri. Dengan hifzhul Qur’an proses sosialisasi hukum Allah akan lebih cepat terjadi dalam kehidupan umat, baik tilawahnya maupun isinya. Hifzhul Qur’an juga menjadi penompang tegaknya sarana ibadah yang paling vital dalam islam yakni sholat, tanpa hifzhul Qur’an tidak akan terjadi peningkatan kualitas sholat yang mendekati suri tauladan Rosulullah saw.

Keutamaan hifzhul Qur’an
- Jaminan mendapat Al Khoir ( kebaikan dan keunggulan) dari Rosulullah saw
- Terbentuknya pribadi yang memiliki jiwa yang hidup
- Jaminan Jannah dari Rosulullah saw
- Peluang yang luas untuk meningkatkan kualitas sholat
- Penghargaan mahkota Allah pada hari kiamat
- Kenikmatan dunia dan akhirat yang tidak tertandingi

Kiat dan proses hifzhul Qur’an

Tumbuh kecintaan tilawah Qur’an yang tinggi. Indikasi kecintaan dapat terlihat dalam keistiqomahan kita dalam tilawah Al Qur’an

Tingkatkan amal sholih, agar diri kita lebih akrab dengan Allah dan KalamNya
Berdoalah sebanyak - banyaknya agar mendapat kemudahan dari Allah
Mulailah menghafal dengan memahami ayat – ayatnya
Tentukan batas standar yang cocok bagai kuantitas hafalan anda
Lakukan proses hifzhul Qur’an dengan rutin walau sedikit
Pahami bahwa murojaah adalah keharusan dalam menghafal


Penulis: Mufidah


alhikmah.com [8.03.2004]



kritik dan saran ke key_key@rikpamail atau jampang@cicadas

Adab - Adab Membaca Al Qur'an

Dalam kita membaca Al qur'an di perintahkan untuk menerapkan suatu adab atau tata krama atau sopan santun dalan bertilawah tersebut.
berikut adalah adab - dalam bertilawah al qur'an.
1.Membaca dengan penuh rasa hormat,ada wudhu ,dan duduk menghadap qiblat.
2.Tidak membacanya terlalu cepat,tetapi di baca dengan tajwid dan tartil.
3.Berusaha menangis,walaupun terpaksa berpura-pura menangis.
4.Memenuhi hak ayat-ayat adzab dan rahmat.
5.Jika di khawatirkan akan menimbulkan riya' atau mengganggu orang lain,sebaiknya membacanya dengan suara pelan.Jika tidak,sebaiknya membaca dengan suara keras.
6.Bacalah dengan suara yang merdu,karena banyak hadits yang menerangkanya supaya kita membaca Al Qur'an dengan suara yang merdu.

7.Mengagungkan Al Qur'an di dalam hati sebagai kalam yang tertinggi.
8.Memasukkan keagungan Allah swt dan kebesaran-Nya karena Al Qur'an adalah kalamNya.
9.Menjauhkan rasa bimbang dan ragu dari hati kita.
10.Membaca dengan merenungkan makna setiap ayat dengan penuh kenikmatan.
11.Hati kita mengikuti ayat-ayat yang kita baca.Misalnya,apabila kita membaca ayat-ayat rahmat,hendaknya hati kita merasa gembira dan senang.Sebaliknya ketika membaca ayat -ayat adzab,hati kita hendaknya merasa takut.
12.Telinga benar-benar ditawajuhkan seolah-olah Allah sendiri sedang berbicara dengan kita dan kita sedang mendengarkannya.

Himmah Dalam mengkhatamkan Al Qur'an

Bismillahirrohmanirrohim

Himmah atau semangat haruslah senantiasa kita bina dan pupuk agar ambisi tersebut tidak layu lantas mati.baik ambisi atau semangat dalam membaca Al Qur'an yang mana setiap dari huruf Al Qur'an yang kita baca akan di balas dengan hasanah dari Allah, sebagai mana dalam hadits :
Dari Ibnu Mas'ud r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah,maka baginya satu hasanah(kebaikan). Dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh kali lipatnya.Aku tidak mengatakan bahwa alif laam miim satu huruf,tetapi alif satu huruf,lam satu huruf, dan mim satu huruf.''(HR Tirmidzi,shohih ghorib).
Shobat... Rasulullah dan para sahabat pada seluruh malamnya sering sibuk dengan tilawah Al Qur'an.Diriwayatkan bahwa Utsman r.a. kadangkala menghatamkan seluruh Al Qur'an hanya dalam satu rakaat sholat witir.Dan Abdullah bin Zubair r.huma sering menghatamkan Al Qur'an dalam satu malam. Sa'id bin jubair rah.a. menghatamkan Al Qur'an dalam dua rakaat shalat di dalam ka'bah.Tsabit banani rah.a. sering menghatamkan Al Qur'an dalam sehari semalam.Abu Hurrah juga sering melakukannya.Abu Syaikh Hana'i rah.a. berkata '' Aku dapat menghatamkan dua Al Qur'an dalam semalam di tambah sepuluh juz,bahkan jika aku mau,aku dapat menghatamkan tiga Al Qur'an.''
Shobat....betapa besar himmah mereka dalam membaca Al Qur'an,hari hari mereka penuh dengan kesibukan membaca Al Qur'an,pagi ,siang,malam,mereka sibuk dengan Al Qur'an.mari coba kita bercermin pada mereka.kita bandingkan himmah kita dalam membaca Al Qur'an dengan himmah mereka,sudah sebesar apa himmah kita dalam bertilawah Al Qur'an...???
Para ahli sejarah menyebutkan bahwa imam Hanifah rah.a. pernah menghatamkan Al Qur'an 61 kali dalam sebulan,yaitu satu kali pada siang hari,satu kali pada malam hari,dan satu kali pada shalat tarawih.
Imam Nawawi rah.a. menulis dalam kitab Al Adzkar bahwa orang yang biasa mengkhatamkan Al Qur'an paling banyak dalam sehari semalam adalah Ibnu Khatib rah.a..Ia selalu mengkhatamkan Al Qur'an delapan kali dalam sehari semalam.
Mansur bin Zadzan rah.a. biasanya juga mengkhatamkan satu Al Qur'an di dalam shalat dhuha dan satu lagi antara zhuhur dan ashar,dan selalu menghabiskan waktu malamnya dengan shalat nafil.Begitu lamanya ia menangis sehingga ujung sorbannya basah oleh air mata.
Semoga Allah memberi taufiq kepada kita sebagai mana mereka dalam bertilawah Al Qur'an. Amiin


referensi :
- fadhilah Al Qur'an,M,Zakaria.

40 Hadits {bag 02}

21.Dari Abu Dzar r.a.,ia berkata, ''Ya Rasulullah,wasiatilah saya.'' Beliau bersabda, ''Bertaqwalah kepada Allah,sesungguhnya takwa adalah pangkal dari semua urusan .'' Saya berkata , ''Ya Rasulullah,tambahkan lagi nasihat untuk saya.'' Beliau bersabda, ''Bacalah Al Qur'an,karna ia adalah nur bagimu di bumi dan simpanan bagimu di langit.'' (HR Ibnu Hibban)

22.Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw bersabda, ''Tidak berkumpul suatu kaum dalam satu rumah dari rumah-rumah Allah,mereka membaca kitab Allah,saling mengajarkannya sesama mereka,kecuali di turunkan kepada mereka sakinah,rahmat menyirami mereka,para malaikat akan mengerumuni mereka,dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di kalangan malaikat yang ada di sisiNya,'' (HR Muslim,Abu Dawud)

23.Dari Abu Dzar r.a., Rasulullah saw.bersabda, ''Sesungguhnya kalian tidak akan kembali kepada Allah dengan membawa sesuatu yang lebih utama selain membawa apa yang keluar dariNya,yakni Al Qur'an.'' (HR Hakim,Abu Dawud)

24.Dari Anas r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Sesungguhnya Allah memiliki keluarga di antara manusia.'' Para Sahabat r.hum bertanya, ''Siapakah mereka ya Rasulullah?'' Sabda beliau, ''Ahli Al Qur'an,mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang istimewaNya.'' (Nasa'i,Ibnu Majah,Hakim,Ahmad)

25.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Allah tidak pernah mendengar apapun dengan perhatian sebagaimana Dia mendengarkan seorang Nabi yang melagukan Al Qur'an.'' (HR Bukhori,Muslim)

26.Dari Fudholah bin Ubaid r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Allah lebih memperhatikan para pembaca AlQur'an dari pada seorang tuan yang mendengarkan nyanyian hamba wanitanya,'' (HR Ibnu Majah,Ibnu Hibban,Hakim)

27.Dari Ubaidah Al-Mulaiki r.a., Rasulullah saw. ''Wahai Ahli Al Qur'an jangan jadikan Al Qur'an sebagai bantal,dan bacalah dengan sungguh-sungguh pada siang dan malam,sebarkanlah ia,dan bacalah ia dengan suara yang merdu.Renungkanlah isinya agar kamu beruntung,dan janganlah kamu meminta di segerakan upahnya (di dunia),karna sesungguhnya ia memiliki ganjaran (di akherat).'' (HR Baihaqi)

28.Dari watsilah r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Aku diberi Sab'at(Thiwal) sebagai ganti Taurat,dan Mi-'in sebagai ganti Zabur,dan Matsani sebagai ganti Injil,dan Mufashshal sebagai anugrah istimewa bagiku.'' (HR Ahmad)

29.Dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a., ia berkata, ''Pernah pada suatu ketika aku duduk dengan sekumpulan muhajirin yang lemah.Dan sungguh,sebagian mereka menutupi dirinya dengan sebagian yang lainnya agar tidak terlihat auratnya,sedang seorang Qori' membacakan (Al Qur'an) kepada kami.Tiba-tiba datanglah Rasulullah saw,lalu berdiri diantara kami.Ketika Rasulullah berdiri,Qori' itu pun diam,beliau memberi salam dan bersabda, ''Apa yang sedang kamu lakukan?'' Kami menjawab, ''Kami sedang mendengarkan bacaan kitab Allah.'' Beliau bersabda, ''Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan sebagian umatku orang-orang yang aku diperintah agar bersabar bersama mereka.'' Abu Said r.a. berkata, ''Kemudian beliau duduk di tengah mengatur kami ,Beliau mengisaratkan dengan tangannya agar kami melingkar,dan wajah kami tertuju kepadanya.Beliau bersabda. ''Bergembiralah ,wahai muhajirin yang miskin(kalian akan mendapatkan)cahaya yang sempurna pada hari kiamat.Kalian akan masuk surga setengah hari lebih dulu dari pada orang-orang kaya,sedang setengah hari (akherat) sama dengan lima ratus tahun.'' (Abu Dawud).

30.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Barang siapa mendengar satu ayat dari kitab Allah,maka akan di tulis baginya satu kebaikan yang di gandakan.Dan barang siapa membacanya,maka baginya nur pada hari kiamat.(HR Ahmad)

31.Dari Uqbah bin Amir r.a.,Rasulullah saw bersabda, ''Orang yang membaca Al Qur'an dengan suara keras adalah seperti orang yang bersedekah terang-terangan,dan orang yang membaca Al Qur'an dengan suara perlahan adalah seperti orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi.'' (HR Tirmidzi,Abu Daud,Nasa'i,dan Hakim)

32.Dari Jabir r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Al Qur'an adalah pemberi syafaat yang syafaatnya di terima,dan sebagai penuntut yang tuntutannya di benarkan.Barangsiapa menjadikan Al Quran di depannya,maka ia akan menuntunnya ke surga dan barangsiapa menjadikan Al Qur'an di belakangnya,maka ia akan mencampakkannya ke dalam neraka.'' (HR Ibnu Hibban,Hakim)

33.Dari Abdullah bin Amr r,huma, Rasulullah saw. bersabda, ''Puasa dan Al Qur'an akan memberi syafaat kepada hamba yang mengerjakannya.Puasa akan berkata, 'Wahai Rabbku, aku telah menghalanginya dari makan dan minum pada siang hari, maka terimalah syafaatku untuknya.' Al Qur'an berkata, 'Wahai Rabbku,aku telah menghalanginya tidur pada malam hari,terimalah syafaatku untuknya.Maka kedua syafaat tersebut di terima.'' (HR Ahmad,Thabrani,Ibnu Abi Dunya)

34.Dari sa'id bin sulaim rah.a. secara mursal, Rasulullah saw. bersabda, ''Tidak ada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari kiamat dari pada Al Qur'an,bukan Nabi,bukan malaikat,dan bukan pula yang lain.'' (HR Abdul Malik bin Habib,dalam syarah Ihya)

35.Dari Abdullah bin Amr r.huma, Rasulullah saw. bersabda, ''Barangsiapa membaca Al Qur'an, maka ia telah menyimpan ilmu kenabian diantara kedua lambungnya,sekalipun wahyu tidak diturunkan kepadanya. Tidak pantas bagi hafizh Al Qur'an memarahi seorang pemarah dan bertindak bodoh terhadap orang bodoh,sedang Al Qur'an berada dalam dadanya.'' (HR Hakim)

36.Dari Ibnu Umar r.huma, Rasulullah saw. bersabda, ''Tiga orang yang tidak takut pada hari yang penuh dengan ketakutan dan mereka tidak akan di hisab,mereka berada di atas tumpukan kasturi hingga selesai hisab terhadap semua manusia : (1) Pembaca Al Qur'an semata-mata karena Allah,kemudian ia mengimami suatu kaum dan mereka menyukainya. (2) Da'i yang mengajak shalat semata-mata karena Allah swt. (3) Orang yang menjaga hubungan baik antara dirinya dengan tuannya,,juga dengan bawahannya.'' (HR Thabrani)

37.Dari Abu Dzar r.a., Rasulullah saw. bersabda. ''Wahai Abu Dzar,sungguh kamu pergi pada pagi hari lalu mempelajari satu ayat dari kitabullah itu lebih baik bagimu dari pada kamu shalat seratus rakaat.Dan sesungguhnya kamu pergi pada pagi hari dan mempelajari satu bab dari ilmu,baik diamalkan atau tidak,itu lebih baik dari pada shalat seribu rakaat.'' (HR Ibnu Majah)

38.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda. ''Barang siapa membaca sepuluh ayat pada malam hari,maka ia tidak akan di tulis sebagai orang yang lalai.'' (HR Hakim,Shahih meurut syarat muslim)

39.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda. ''Barang siapa menjaga shalat fardhu,maka tidak akan digolongkan sebagai orang yang lalai.Dan barang siapa membaca seratus ayat pada malam hari,maka ia akan di catat sebagai orang yang taat.'' (HR Ibnu Khuzaimah,Al Hakim shahih menurut syarat Bukhori Muslim)

40.Dari Ibnu Abbas r.huma, ketika jibril a.s. turun pada Rasulullah saw., Jibril mengabarkan kepada nabi saw. bahwa akan terjadi banyak fitnah.Beliau bertanya, ''Apakah jalan keluar darinya,wahai Jibril?'' Jawab Jibril,''Kitabullah.'' (HR Razin - Ar Rahmatul Muhdah)

40 Hadits {bag 01}

1.Dari Utsman r.a., Rasulullah saw.bersabda, '' Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.'' (Bukhari,Abu Daud,Tirmidzi,Nasa'i,Ibnu Majah)

2.Dari Abu Sa'id r.a., bersabda Rasulullah saw., ''Rabb Tabaraka wa Ta'ala berfirman, 'Barangsiapa di sibukkan dengan Al-Qur'an dari pada berdzikir dan berdoa kepada-Ku,niscaya Aku beri ia sesuatu yang terbaik yang Aku berikan kepada orang yang meminta kepada-Ku. Dan keutamaan kalamullah terhadap kalam lainnya seperti keutamaan Allah terhadap makhluk-Nya.'' (Tirmidzi,Darami,Baihaqi)

3.Dari Uqbah bin 'Amir r.a., ia berkata, ''Rasulullah saw. keluar dan menemui kami di Shuffah.Beliau bersabda,'Siapakah diantara kalian yang suka setiap pagi pergi ke pasar Buthan atau Aqiq,kemudian pulang membawa dua ekor unta betina yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturrahim?' Maka kami menjawab, 'Ya Rasulullah,setiap kami menyukainya.' Sabda Beliau, 'Mengapa salah seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke masjid lalu belajar atau membaca dua ayat Al-Qur'an,(padahal) itu lebih baik baginya dari pada dua ekor unta betina,tiga ayat lebih baik dari pada tiga ekor unta betina,empat ayat lebih baik dari pada empat ekor unta betina dan seterusnya,sejumlah ayat yang dibaca mendapat sejumlah unta yang sama.'' (Muslim,Abu Daud).

4.Dari Aisyah r.ha.,Rasulullah saw. bersabda, ''Orang yang ahli dalam Al-Qur'an akan bersama para malaikat pencatat yang mulia lagi benar.Dan orang yang terbata-bata membaca Al-Qur'an serta bersusah payah (mempelajari),maka baginya pahala dua kali.'' (Bukhari,Muslim,Abu Daud).

5.Dari Abu Musa r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur'an seperti jeruk manis,baunya harum,rasanya enak.Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an seperti kurma,tidak harum tapi rasanya manis.Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur'an seperti bunga yang harum,baunya harum namun rasanya pahit.Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an seperti buah pare,tidak berbau dan rasanya pahit.'' (Bukhari,Muslim,Nasa'i,Tir
midzi).

7.Dari Ibnu Umar r.huma, Rasulullah saw. bersabda, ''Tidak di benarkan hasad (iri hati),kecuali terhadap dua orang : Seseorang yang dikaruniai oleh Allah (kemampuan menghafal/membacanya) Al-Qur'an,lalu ia membacanya pada malam dan siang hari.Dan seseorang yang di karuniai harta oleh Allah,lalu ia menginfakkannya malam dan siang hari.'' (Bukhari,Muslim,Tirmidzi,Nasa'i).

7.Dari Umar bin Khaththab r.a.,Rasulullah saw. bersabda, '' Sesungguhnya Allah mengangkat derajat beberapa kaum dengan Al-Qur'an ini dan merendahkan yang lainnya dengan lainnya pula.'' (Muslim).

8.Dari Abdurrahman r.a.,dari Nabi saw., ''Tiga hal yang akan berada di bawah 'Arsy Ilahi pada hari kiamat: (1) Al-Qur'an yang akan membela hamba Allah.Ia memiliki zhahir dan batin. (2) Amanah, (3) Silaturrahim yang akan berseru,''Ingat, siapa yang menghubungkan aku,Allah swt. akan menghubunginya.Dan siapa yang memutuskanku,Allah akan memutuskannya.'' (Dari Syarhussunnah)

9.Dari Abdullah bin Amr r.huma,Rasulullah saw. bersabda, ''Akan dikatakan kepada ahli Al-Qur'an (pada hari Kiamat), 'Bacalah dan terus naik,bacalah dengan tartil seperti kamu membacanya ketika di dunia. Sesungguhnya tempatmu adalah di akhir ayat yang kamu baca.'' (Ahmad,Tirmidzi,Abu Daud,Nasa'i,Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).

10.Dari Ibnu Mas'ud r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah,maka baginya satu hasanah(kebaikan). Dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh kali lipatnya.Aku tidak mengatakan bahwa alif laam miim satu huruf,tetapi alif satu huruf,lam satu huruf, dan mim satu huruf.''(Tirmidzi).

11.Dari Mu'adz Al-Juhanni r.a.,Rasulullah saw. bersabda, ''Barang siapa membaca Al-Qur'an dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya,maka kedua orang tuanya akan di kenakan mahkota pada hari kiamat yang cahayanya melebihi cahaya matahari seandainya ada di dalam rumah-rumah kalian di dunia ini,maka bagaimanakah perkiraanmu mengenai orang yang mengamalkannya???'' (Ahmad,Abu Daud - At-Targhib)

12.Dari Uqbah bin Amir r.a., ia berkata, ''Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ''Seandainya Al-Qur'an diletakkan dalam kulit,lalu kulit itu di campakkan ke dalam api,niscaya ia tidak akan terbakar.'' (HR Daromi)

13.Dari Ali Karomallahu wajhahu, Rasulullah saw. bersabda, ''Barang siapa membaca Al-Qur'an dan menghafalnya,dan menghalalkan apa yang di halalkannya dan mengharamkan apa yang di haramkannya,maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga dan menjaminnya untuk memberi syafaat bagi sepuluh orang keluarganya yang wajib masuk neraka.'' (HR Ahmad,Tirmidzi)

14.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Belajarlah Al Qur'an dan bacalah ia.Sesungguhnya perumpamaan Al Qur'an bagi orang yang mempelajarinya,lalu membacanya dan mengamalkannya adalah seperti sebuah kantong terbuka yang penuh dengan kasturi,baunya semerbak menyebar keseluruh tempat.Dan perumpamaan orang yang belajar Al Qur'an tetapi tidur,sedang Al Qur'an berada di hatinya,adalah seperti kantong penuh kasturi yang mulutnya tertutup.'' (HR Tirmidzi,Nasa'i,Ibnu Majah,Ibnu Hibban)

15.Dari Ibnu Abbas r.huma,Rasulullah saw. bersabda, ''Sesungguhnya orang yang di dalam hatinya tidak ada sedikit pun dari Al Qur'an adalah seperti rumah yang kosong.'' (HR Tirmidzi)

16.Dari Aisyah r.ha., bahwa Nabi saw. bersabda, ''Bacaan Al Qur'an di dalam sholat lebih baik daripada bacaan Al Qur'an di luar sholat.Bacaan Al Qur'an di luar sholat lebih baik dari pada membaca tasbih dan takbir.Membaca tasbih lebih baik dari pada sedekah.Sedekah lebih baik daripada puasa.Dan puasa adalah perisai dari api neraka.'' (HR Baihaqi)

17.Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, ''Sukakah seseorang diantara kalian,jika pulang ke rumahnya mendapatkan tiga ekor unta betina yang bunting lagi gemuk?'' Kami menjawab, ''Tentu.'' Beliau bersabda,''Tiga ayat Al Qur'an yang di baca oleh seseorang di antara kalian di dalam sholatnya lebih baik baginya dari pada tiga ekor unta yang bunting dan gemuk.'' (HR Muslim)

18.Dari Utsman bin Abdullah bin Aus Ats-Tsaqofi,dari kakeknya r.a.,Rasulullah saw. bersabda,''Bacaan Al-Qur'an seseorang tanpa melihat mushaf adalah seribu derajad dan bacaannya dengan melihat mushaf akan dilipatkan sampai dua ribu derajat.'' (HR Baihaqi)

19.Dari Ibnu Umar r.huma,Rasulullah saw. bersabda, ''Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi berkarat jika terkena air.'' Tanya sahabat, ''Ya Rasulullah,apakah pembersihnya?'' Sabda beliau, ''Banyak mengingat maut dan membaca Al Qur'an.'' (HR Baihaqi)

20.Dari Aisyah r.ha., Rasulullah saw. bersabda, ''Sesungguhnya kebanggaan bagi umatku dan kemuliaannya adalah Al-Qur'an.'' (HR Abu Nu'aim)
Copyright © 2012 Halaqah Qur'an.