Menghidupkan Al Quran di Malam Hari



Hendaklah seorang penghafal Al-Qur’an lebih banyak membaca Al-Qur’an pada waktu malam dan dalam shalat malam. Allah berfirman:
“…diantara ahli kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah s.w.t pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sholat). Mereka beriman kepada Allah s.w.t dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang sholeh. (QS Ali Imran: 113-114)
Diriwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim dari Rasulullah s.a.w bahawa baginda bersabda:“Sebaik-baik lelaki ialah Abdullah, seandainya di shalat pada waktu malam.”
Dalam hadits lainnya dalam kitab Shahih disebutkan bahawa Nabi s.a.w bersabda: “Wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti si fulan; dia kerjakan shalat malam, kemudian meninggalkannya.”
Diriwayatkan oleh Thabrani dan lainnya dari Sahl bin Sa’ad ra dari Rasulullah s.a.w baginda bersabda:
“Kemulian orang mukmin adalah shalat di malam hari.”
Banyak hadits dan athar diriwayatkan berkenaan dengan hal ini. Diriwayatkan dari Abu Ahwash Al-Jusyamiy, katanya: “Ada orang mendatangi sebuah kemah pada waktu malam. Dia mendengar suara dari penghuninya seperti dengungan lebah. Katanya: “Kenapa mereka merasa aman dari apa yang ditakutkan oleh orang lain?”
Diriwayatkan dari Ibrahim An-Nakha’I bahawa dia berkata: “Bacalah Al-Qur’an pada waktu malam, walaupun lamanya seperti memerah susu kambing.” Diriwayatkan dari Yazid Ar-Raqasyi, katanya: “Jika aku tidur, kemudian aku terbangun, kemudian aku tidur, maka kedua mataku tidak dapat tidur.” Saya katakan: “Sesungguhnya shalat malam dan membaca Al-Qur’an ketika itu amat diutamakan kerana ia lebih menyatukan hati dan lebih jauh dari hal-hal yang menyibukkan dan melalaikan. Di samping itu ia lebih mampu menjaga dari riya’ dan hal-hal lain yang sia-sia. Dan ia menjadi sebab timbulnya kebaikan-kebaikan pada waktu malam.” Sesungguhnya Isra’ Rasulullah s.a.w terjadi pada waktu malam. disebut di dalam hadits: “Tuhanmu turun setiap malam ke langit dunia ketika berlalu sepertiga malam yang awal, kemudian berkata: “Aku adalah Raja (2x), siapa yang memohon daripada-Ku maka Aku perkenankan.”
Diriwayatkan dalam hadits bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: “Pada waktu malam ada suatu saat di mana Allah s.w.t mengabulkan doa setiap malam.”
Diriwayatkan oleh penulis Bahjatul Asraar dengan isnadnya dari Sulaiman Al-Anmathi, katanya: “Aku pernah melihat Ali bin Abu Thalib ra dalam mimpi berkata: “Kalau bukan kerana orang yang shalat di malam hari dan lainnya puasa pada waktu siang. Niscaya bumimu telah digoncangkan dari bawahmu kerana kamu kaum yang buruk dan tidak taat.”Ingatlah bahawa keutamaan shalat malam dan membaca Al-Qur’an ketika itu akan menghasilkan sesuatu dan tercapainya yang sedikit dan yang banyak. Semakin banyak hal itu dilakukan, semakin baik, kecuali jika meliputi seluruh malam kerana yang demikian itu makruh dan boleh membahayakan dirinya.
Hal yang menunjukkan tercapainya keutamaan itu dengan amalan sedikit ialah hadits Abdullah bin Amrin Ibnu Al-Ash ra, katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: “Barangsiapa shalat malam dan membaca sepuluh ayat, dia tidak ditulis (dimasukkan) kedalam golongan orang yang lalai. Barangsiapa yang shalat dengan membaca seratus ayat, dia ditulis dalam golongan orang yang taat. Dan barangsiapa yang shalat membaca seribu ayat, dia ditulis ke dalam golongan orang yang berlaku adil.” (Riwayat Abu Dawud dan lainnya)
Ath-Tha’labi menceritakan dari Ibnu Abbas ra, katanya: “Barangsiapa shalat dua rakaat pada waktu malam, lalu dia bermalam dalam keadaan sujud dan berdiri menghadap Allah s.w.t.”

at tibyan,imam Nawawi.
Copyright © 2012 Halaqah Qur'an.